Gapura Bajang Ratu
Gapura
Bajang Ratu
Tidak jauh dari Candi Tikus, di desa Temon
berdiri gapura Bajang Ratu, sebuah
gapura paduraksa anggun dari bahan bata merah yang
diperkirakan dibangun pada pertengahan abad ke-14 M. Bentuk bangunan ini
ramping menjulang setinggi 16,5 meter yang bagian atapnya menampilkan ukiran
hiasan yang rumit. Bajang ratu dalam bahasa Jawa berarti 'raja
(bangsawan) yang kerdil atau cacat.' Tradisi masyarakat sekitar mengkaitkan
keberadaan gapura ini dengan Raja Jayanegara, raja kedua Majapahit. Berdasarkan
legenda ketika kecil Raja Jayanegara terjatuh di gapura ini dan mengakibatkan
cacat pada tubuhnya. Nama ini mungkin juga berarti "Raja Cilik"
karena Jayanegara naik takhta pada usia yang sangat muda. Sejarahwan
mengkaitkan gapura ini dengan Çrenggapura (Çri Ranggapura) atau Kapopongan di
Antawulan (Trowulan), sebuah tempat suci yang disebutkan dalam Negarakertagama sebagai pedharmaan (tempat
suci) yang dipersembahkan untuk arwah Jayanegara yang wafat pada 1328
Tidak ada komentar:
Posting Komentar